THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES ?
Home Gallery Informasi Tips Kontak Cinta

TIPS


Tips-tips untuk mengemudi dalam kondisi yang berbeda-beda

Cara mengemudi yang aman dan bertanggung jawab di seluruh dunia. Tips-tips berikut ini membantu Anda mengetahui lebih banyak tentang permukaan jalan, ban dan keamanan mengemudi secara umum.


Tips-tips performa

Tingkat ketrampilan yang tinggi tidak saja dituntut dari para pembalap. Apakah Anda siap untuk berlalu-lintas?

1. Jangan menjadi pengemudi yang agresif
Berteriak-teriak, membunyikan klakson, menginjak rem mendadak di depan mobil lain yang terlalu dekat, menyusul melalui bahu jalan, mengebut, memberikan isyarat yang tidak sopan akan dapat membuat suasana tegang meningkat menjadi Berbahaya. Perhatikan bahaya-bahaya yang sebenarnya, dan selalulah menguasai emosi Anda. Jangan mengemudi kalau sedang marah, terlalu lelah atau sedang kesal. Hindari konflik, meskipun Anda di pihak yang benar. Rencanakan perjalanan dengan menyisihkan waktu lebih panjang, dan hindari kepadatan lalu lintas di mana mungkin.

2. Hindarilah pengemudi-pengemudi yang agresif
Jika seorang pengemudi memperlihatkan sikap yang agresif terhadap Anda, jangan membalas ataupun menantangnya. Menyingkir saja dari jalannya. Hindari kontak mata dengannya. Kunci semua pintu dan tutup jendela. Jangan anggap enteng kemungkinan pengemudi lain itu menjadi agresif.


Tips-tips untuk mengemudi yang nyaman

Tips-tips ini akan membantu membuat Anda dan penumpang Anda merasa nyaman dalam berkendaraan.

1. Perhatikan kondisi fisik Anda
Anda membutuhkan pandangan dan pendengaran yang baik dan Anda harus waspada dan responsif. Jangan mengemudi bila Anda baru saja minum minuman beralkohol, minum obat dengan resep ataupun obat bebas yang menyebabkan rasa kantuk, minum obat yang mempengaruhi performa dan persepsi. Jangan mengemudi bila Anda merasa sangat lelah atau emosi Anda sedang terganggu, karena semua ini akan membuat Anda tidak hati-hati dalam mengemudi.

2. Tingkatkan kewaspadaan dan sikap yang tepat secara sadar
Trik sederhana untuk meningkatkan kemampuan mengukur kekuatan dan kelemahan Anda sendiri adalah dengan terus-menerus berkomentar —dengan suara keras—pada waktu Anda mengemudi. Cara ini akan memberikan Anda gambaran yang lengkap tentang apa yang terjadi di sekitar Anda. Anda mungkin akan menemukan hal-hal yang dapat mengganggu keselamatan Anda. Selain itu, cara ini juga akan meningkatkan pengetahuan Anda tentang kondisi sendiri, membuat Anda lebih menyadari titik-titik lemah dan berbahaya, seperti tidak adanya konsentrasi atau kesalahan-kesalahan dalam mengantisipasi tingkah laku pengemudi-pengemudi lain.

3. Sejalan dengan meningkatnya usia, evaluasilah secara teratur kemampuan Anda mengemudi
Usia bukanlah indikator kemampuan mengemudi. Namun, bila usia sudah lanjut, Anda mungkin akan menyadari bahwa waktu reaksi, penglihatan dan pendengaran Anda telah berkurang. Dengarkan penilaian keluarga, teman-teman dan orang lain tentang ketrampilan Anda dalam mengemudi. Anda mungkin perlu mengikuti kursus penyegaran, atau bergantian mengemudi dengan orang lain. Kalau Anda mulai merasa bahwa mengemudi menyebabkan tingkat stres dan risiko yang berlebihan, mungkin sudah waktunya Anda mencari alternatif. Pastikan Anda mempunyai informasi lengkap tentang transportasi dan layanan-layanan publik lainnya. Berikut ini beberapa tanda berkurangnya kapasitas untuk mengemudi dengan aman ; Senggolan-senggolan kecil atau nyaris bersenggolan, pikiran yang melayang-layang atau kesulitan berkonsentrasi ketika mengemudi, ketidakmampuan membaca rambu-rambu jalan yang umum, pengemudi lain sering mengklakson Anda atau semakin banyak orang membicarakan kemampuan Anda mengemudi.

4. Kurangi kecepatan
Bila kecepatan Anda terlalu rendah, Anda membahayakan orang lain dan diri Anda sendiri. Namun, bila Anda mengalami kondisi yang kurang baik seperti kabut, hujan lebat atau cahaya matahari yang menyilaukan, kurangi kecepatan. Jangan terburu-buru dan hilang kesabaran.

5. Mengemudi di malam hari
Mengemudi di malam hari sebenarnya bisa menyenangkan bila Anda menyadari tingkat kewaspadaan yang harus dimiliki karena visibilitas yang lebih rendah. Berikut ini beberapa hal dasar: Hidupkan lampu depan dan lampu belakang sejak saat matahari terbenam sampai matahari terbit dimkan lampu depan bila ada kendaraan lain dalam jarak 200 meter dari Anda, atau ketika Anda mengemudi di belakang kendaraan lain. Kalau mobil Anda mogok di malam hari, pastikan bahwa pengemudi lain dapat melihat kendaraan Anda dan dapat menghindarinya. Hidupkan lampu hazard dan, jika memungkinkan, keluar dari jalan raya. Hindari berhenti pas sesudah mencapai puncak bukit ataupun di belokan. Perhatikan reflektor di sepanjang jalan dan rambu-rambu lain agar Anda tetap berada di atas jalan ketika mengemudi di malam hari.


Tips-tips untuk mengemudi di jalan raya (on-road)

1. Lebih waspada ketika mengemudi di dalam kota
Kota-kota dan daerah urban lainnya memliki konsentrasi dan ragam lalu lintas, mulai dari pejalan kaki, bis kota , sepeda motor hingga kendaraan-kendaraan besar seperti penyiram tanaman dan pengangkut sampah. Jauh lebih banyak yang harus diperhatikan. Anda harus selalu memperhatikan apa yang terjadi di depan, di samping dan di belakang kendaraan Anda.

2. Periksalah ban Anda secara rutin
Lakukan langkah-langkah perawatan yang rutin berikut ini: Jaga ban-ban Anda bertekanan udara yang cukup. Tingkat tekanan udara yang tepat bagi ban-ban Anda ditentukan oleh pabrik mobil dan dapat dibaca di sisi belakang pintu mobil, di tiang pintu, dalam laci dashboard atau di balik tutup tangki BBM. Biasanya angka-angka tekanan ini juga tercantum dalam buku manual untuk mobil Anda. Angka yang tercetak di dinding ban bukanlah tekanan udara yang direkomendasikan untuk ban Anda—angka itu adalah tekanan maksimum untuk ban tersebut. Anda harus memeriksa tekanan udara ban Anda sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan. Periksa juga ketebalan telapak ban. Ketebalan ban yang cukup akan membantu Anda menghindari slip, aquaplaning maupun ban yang meledak.

3. Kurangi kecepatan
Selalulah perhatikan kecepatan Anda.

4. Pelajari teknik mengemudi di malam hari
Mengemudi di malam hari sebenarnya bisa menyenangkan bila Anda menyadari tingkat kewaspadaan yang harus dimiliki karena visibilitas yang lebih rendah. Berikut ini beberapa hal dasar: Hidupkan lampu depan dan lampu belakang sejak saat matahari terbenam sampai matahari terbit; dimkan lampu depan bila ada kendaraan lain dalam jarak 200 meter dari Anda, atau ketika Anda mengemudi di belakang kendaraan lain. Kalau mobil Anda mogok di malam hari, pastikan bahwa pengemudi lain dapat melihat kendaraan Anda dan dapat menghindarinya. Hidupkan lampu hazard dan, jika memungkinkan, keluar dari jalan raya. Hindari berhenti pas sesudah mencapai puncak bukit ataupun di belokan. Perhatikan ref le ktor di sepanjang jalan dan rambu-rambu lain agar Anda tetap berada di atas jalan ketika mengemudi di malam hari.

5. Perhatikan persyaratan-persyaratan untuk kondisi cuaca yang berbeda
Masing-masing cuaca membawa konsekuensi kondisi yang berbeda-beda, seperti kabut, curah hujan yang berlebihan, cahaya matahari yang menyilaukan dan udara yang panas sekali. Semua membutuhkan penyesuaian dan perawatan masing-masing.


Tips-tips mengemudi di dalam kota

1. Lebih waspada karena lebih banyak yang harus diperhatikan
Kota-kota dan daerah urban lainnya ditandai oleh konsentrasi dan ragam lalu lintas, mulai dari pejalan kaki, bis kota , sepeda motor hingga kendaraan-kendaraan besar seperti penyiram tanaman dan pengangkut sampah. Jauh lebih banyak yang harus diperhatikan. Anda harus selalu memperhatikan apa yang terjadi di depan, di samping dan di belakang kendaraan Anda.

2. Tidak cukup hanya mengandalkan kaca spion! Harus putar kepala dan menoleh jika perlu
Perhatikan tempat-tempat di mana pandangan Anda terhalang (blind spots), meskipun Anda sudah melirik semua kaca spion. Setiap kali akan pindah lajur atau akan mulai jalan, menolehlah ke belakang untuk melihat kalau-kalau ada mobil atau sepeda motor sedang lewat.

3. Selalulah memberikan tanda akan berbelok, dan lakukan cukup dini
Selalulah memberikan tanda jauh sebelum berbelok atau pindah lajur. Memaksa untuk pindah lajur dapat membuat orang lain marah atau memberikan reaksi yang agresif.

4. Persimpangan membutuhkan kewaspadaan lebih tinggi lagi
Ekstra waspada ketika mendekati persimpangan. Banyak yang harus diperhatikan dan banyak yang bisa terjadi. Kurangi kecepatan dan hati-hati terhadap pejalan kaki yang bisa menyeberang setiap saat.

5. Kembangkan sikap kooperatif dan fleksibel
Biasakan memaafkan orang lain bila mereka membuat kesalahan. Sikap demikian akan dapat membantu menghindari situasi tegang yang dapat berujung pada kecelakaan.



Tips-tips mengemudi di jalan yang basah

1. Periksa ban Anda secara rutin
Selalu periksa ban sebelum jalan. Lakukanlah langkah-langkah perawatan rutin berikut ini: Jaga tekanan udara dalam ban sesuai anjuran. Ukuran tekanan udara yang pas ditentukan oleh pabrik mobil Anda dan dapat dibaca di sisi belakang pintu, di tiang pintu, di pintu laci dashboard atau di balik tutup tangki bahan bakar. Ukuran ini juga bisa dibaca di manual pemakai. Angka-angka yang tercetak di dinding ban bukanlah tekanan udara yang direkomendasikan untuk ban Anda, melainkan tekanan maksimum untuk ban itu. Periksalah tekanan udara ban Anda sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan. Cek kedalaman alur. Kedalaman yang cukup akan menghindari mobil tergelincir (slip) atau melayang di atas air (aquaplaning).

2. Persiapkan perjalanan Anda dengan baik
Mengemudi dalam cuaca basah mengharuskan cara yang halus dalam menggunakan kontrol-kontrol utama—kemudi dan pedal-pedal kopling, rem dan gas—serta kesiapan yang lebih besar dalam mengantisipasi kesalahan orang lain ataupun kondisi darurat. Bila hujan sudah turun sebelum Anda berangkat, mungkin sekali tapak sepatu Anda sudah basah. Gosok-gosokkan solnya pada karpet atau alas karet di mobil sebelum Anda menghidupkan mesin. Setiap pengemudi harus selalu memeriksa apakah lampu depan, lampu belakang, lampu rem dan lampu tanda berbelok semua berfungsi dengan baik.

3. Kurangi kecepatan
Pada saat hujan, air bercampur dengan oli di atas permukaan jalan dan membuat permukaan jalan menjadi licin dan ban mudah slip. Cara terbaik untuk menghindari slip adalah mengurangi kecepatan. Di kecepatan lebih rendah lebih banyak alur ban akan bersentuhan dengan permukaan jalan dan daya cengkeramnya akan lebih baik.

4. Belajar bagaimana mengatasi slip
Slip bisa terjadi bahkan pada pengemudi yang paling hati-hati sekalipun. Jika mobil Anda mulai tergelincir, jangan sekali-kali menginjak habis rem Anda. Jangan pompa rem bila mobil Anda di lengkapi anti-lock braking system (ABS). Sebaliknya, tekan dengan pasti dan arahkan kemudi sesuai arah slip mobil.

5. Belajar menghindari dan mengatasi mobil yang melayang di atas air (aquaplaning)
Aquaplaning terjadi bila air di depan ban mobil berkumpul lebih cepat daripada yang dapat didorong oleh berat mobil Anda. Tekanan dari air mengangkat mobil Anda sehingga melayang di atas air yang ada di antara ban dan permukaan jalan. Pada saat itu, mobil Anda akan kehilangan kontak dengan permukaan jalan, dan Anda dapat slip atau keluar dari lajur Anda bahkan keluar dari jalan. Untuk menghindari situasi ini, tekanan ban harus selalu diperiksa. Alur ban juga harus cukup dalam. Jika perlu, ban harus diganti. Kurangi kecepatan bila jalan basah, dan hindari genangan air. Usahakan mengikuti jejak yang ditinggalkan ban-ban mobil di depan Anda. Kalau Anda merasakan mobil melayang di atas air, jangan menginjak rem atau memutar kemudi secara medadak. Ini akan membuat mobil Anda slip. Lepaskan injakan pada pedal gas sampai kecepatan mobil berkurang dan Anda kembali merasakan cengkeraman ban pada permukaan jalan. Jika mobil Anda di lengkapi ABS, injak rem secara normal. Komputer di sistem rem akan melakukan pemompaan sendiri bila diperlukan.

6. Jaga jarak dengan mobil di depan
Mengemudi di cuaca basah mengharuskan cara yang halus dalam menggunakan control-kontrol utama—kemudi, pedal-pedal kopling, rem dan gas. Ketika Anda bepergian dalam cuaca basah, mungkin sepatu Anda juga basah dan dapat terpeleset dari pedal. Gosokkan sol sepatu ke alas karet di mobil Anda sebelum menghidupkan mesin . Setiap pengemudi harus selalu memeriksa lampu depan, lampu belakang, lampu rem dan lampu tanda berbelok (lampu sen) semuanya berfungsi dengan baik. Di jalan yang basah dibutuhkan jarak pengereman tiga kali lebih panjang daripada di jalan yang kering. Karena dibutuhkan jarak yang lebih besar, Anda tidak menempel ke mobil di depan (tailgate). Sekurang-kurangnya pertahankan jarak dua kali panjang mobil di antara Anda dan mobil di depan.

7. Ikuti arah mobil di depan anda
Hindari menggunakan rem. Bila masih memungkinkan, kurangi kecepatan dengan melepas pedal gas. Hidupkan lampu depan, meskipun hujan tidak terlalu lebat. Lampu ini tidak saja membantu Anda melihat jalan tetapi juga membantu pengemudi lain melihat Anda. Jika mobil Anda di lengkapi daytime running lights, hidupkanlah agar kendaraan di belakang Anda dapat melihat Anda dengan lebih baik.

8. Hujan awal membuat jalan sangat licin
Bila hujan baru saja turun, biasanya jalan menjadi sangat sulit dikuasai karena lumpur dan minyak di jalan yang kering kini bercampur dengan air dan membentuk lapisan yang sangat licin. Kontrol atas mobil akan berkurang, oleh sebab itu pengemudi harus berhati-hati selama setengah jam pertama setelah hujan mulai turun.

9. Kalau hujan lebat, berhenti saja
Hujan yang lebat akan membebani penghapus kaca (wiper), sehingga kaca depan selalu tertutup air. Bila pandangan ke depan sangat terbatas sehingga Anda tidak bisa melihat batas-batas jalan ataupun kendaraan-kendaraan yang lain, itu tandanya Anda harus meminggir dan berhenti sampai hujan reda. Carilah tempat peristirahatan atau tempat-tempat aman lainnya. Kalau Anda terpaksa berhenti di pinggir jalan, berhentilah ke pinggir sekali. Hidupkan lampu depan dan lampu hazard untuk membuat pengemudi-pengemudi lain waspada.

10. Cuaca berawan juga mengurangi penglihatan
Lebih berhati-hatilah pada waktu mendahului kendaraan-kendaraan lain pada saat cuaca berawan. Karena mungkin saja pengemudi-pengemudi lain juga sedang terburu-buru untuk sampai ke tempat tujuan sebelum hujan turun.

11. Keringkan rem Anda setelah melewati genangan air
Setelah melalui genangan air yang dalam dan rem Anda mungkin basah, tekanlah pedal rem sedikit untuk mengeringkannya.

12. Berhenti mengemudi bila merasa sangat lelah
Berhentilah sekurang-kurangnhya setiap beberapa jam sekali atau setelah beberapa ratus kilometer untuk berisirahat.

Sumber: http://bundaathira.multiply.com/